Ashanty Siap Perjuangkan Tanah Warisan Ayah yang Diduga Jadi Korban Sertifikat Ganda

19 September 2025, 10:20 WIB
Ashanty Siap Perjuangkan Tanah Warisan Ayah yang Diduga Jadi Korban Sertifikat Ganda

Kapanlagi.com - Kabar kurang menyenangkan datang dari penyanyi Ashanty. Ia diduga menjadi korban praktik sertifikat tanah ganda atas aset warisan dari mendiang ayahnya. Tanah yang berlokasi di Cinangka, Sawangan, Depok, kini menjadi objek sengketa setelah muncul pihak lain yang juga mengklaim kepemilikan dengan sertifikat.

Menghadapi situasi pelik ini, Ashanty menegaskan tidak akan tinggal diam dan siap memperjuangkan hak keluarganya hingga tuntas. Permasalahan menjadi semakin rumit karena pihak tersebut telah menjual tanah sengketa kepada seorang developer yang kini mulai melakukan pembangunan. Ashanty dan keluarganya pun merasa sangat dirugikan atas kejadian ini.

(kpl/far/ums)

Niat Baik Tidak Dapat Sambutan Positif

Niat Baik Tidak Dapat Sambutan Positif

Ashanty menjelaskan bahwa ia sebenarnya terbuka untuk mencari solusi jika kedua belah pihak sama-sama menjadi korban dari oknum penjual tanah di masa lalu. Namun, niat baik tersebut tampaknya tidak mendapatkan sambutan yang positif.

"Ada 4 berarti masih ada 1 yang lain aman karena udah kita urus nah yang ini doang. Nah yang ini juga gini lho maksudnya aku kalau misalnya sama si bapak ini punya surat yang sama seumpama kita punya surat yang sama kita punya, kita ibaratnya di inikan sama oknum yang dulu menjual tanah juga kan ke kita juga, banyak kan sekarang punya tanah punya dua surat, tiga surat," kata Ashanty saat ditemui di Cinangka, Depok, Kamis (18/9/2025).

Utamakan Win-Win Solution

Utamakan Win-Win Solution

Istri Anang Hermansyah ini menyayangkan jika sengketa harus diselesaikan dengan cara yang merugikan salah satu pihak. Ia lebih mengutamakan jalan musyawarah untuk menemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak yang sama-sama memiliki bukti kepemilikan.

"Aku nggak mau kayak, 'Oh itu surat ini punya aku, kamu nggak bisa dapat apa-apa', nggak. Oke kalau kita sama-sama punya surat yang sama ya ayo kita cari solusi, kita apa nih kalau memang lalu kita bagi dua atau memang kita gimana kan enak ya," katanya.

Pihak Lawan Justru Ambil Langkah Sepihak

Pihak Lawan Justru Ambil Langkah Sepihak

Namun, upaya damai yang telah diusahakan selama bertahun-tahun tidak membuahkan hasil. Pihak lawan justru mengambil langkah sepihak dengan menjual tanah tersebut, yang memicu kekecewaan mendalam bagi Ashanty.

"Kita sempat 2, 3 tahun, kalau nggak salah gitu. Mulai dari papa sambung aku yang menemukan, sampai kakak kakak aku yang menemui, 'ayo pak gimana caranya?', ya tapi tetap dia bilang nanti nanti, udah dijual aja kemarin setelah bertahun-tahun tahan-tahanan, terus mungkin dia tahu akunya sibuk, kayak ah sudahlah. Aku enggak bakal diam," jelas Ashanty.

Ashanty Terus Berjuang

Ashanty Terus Berjuang

Ashanty menyatakan akan terus berjuang. Baginya, ini bukan hanya soal materi, tetapi tentang memperjuangkan hak yang telah diwariskan oleh almarhum ayahnya. Ia berjanji akan menempuh segala cara untuk mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milik keluarganya.

"Jadi mudah-mudahan, tadi aku tadi udah bertemu dengan beberapa orang juga ada yang mau aku laporin dan mau aku urus juga karena aku gak akan diem karena itu hak kita juga," katanya

Bingung

Bingung

Ashanty juga mengungkapkan kebingungannya terhadap status pembayaran antara pemilik sertifikat lain dengan developer. Menurut pengakuan penjual, ia baru menerima uang muka dalam jumlah kecil, namun developer sudah berani melakukan pembangunan besar-besaran.

"Awalnya aku nggak mau terlalu gimana gimana ke dia, karena urusan aku sama bapak yang ngejualnya kan, tapi bapak yang menjualnya bilangnya dia belum dibayar sama si orang ini, baru dibayar dp dan kecil banget jadi dia stress dan sekarang si developer ini yang aku kecewanya main bangun bangun, tambah tambah lagi dan aku bilang 'aku akan berjuang terus karena ya kamu mau bangun perumahan kayak apa juga ya akan aku kejar terus'," katanya.

Iba kepada Orang yang Tak Seberuntung Dirinya

Iba kepada Orang yang Tak Seberuntung Dirinya

Ashanty juga menyoroti bagaimana kasus ini menjadi cerminan bagi masyarakat yang mungkin tidak memiliki kekuatan sebesar dirinya. Jika ia saja tidak digubris, apalagi masyarakat biasa yang menghadapi masalah serupa.

"Aku melihatnya gini, ada temen-temen media yang membantu memblow up berita ini aja juga gak digubris sama orang tersebut, apalagi sama orang-orang yang gak berdaya, ngeliatnya miris banget," pungkasnya.

Ungkap Kekecewaan Kepada Developer

Ungkap Kekecewaan Kepada Developer

Menurut Ashanty, pihak developer seharusnya sudah mengetahui adanya masalah kepemilikan ganda sebelum memulai proyek. Pasalnya, perwakilan developer sudah pernah bertemu dengan pihaknya untuk membahas masalah ini.

Sikap developer yang seolah tidak peduli dan tetap melanjutkan pembangunan inilah yang membuat Ashanty merasa tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Ia pun merasa sangat kecewa dengan tindakan tersebut.

Simak berita lainnya di Liputan6.com

Sumber : KapanLagi.com